animasi bergerak gif

Jumat, 25 November 2011

mengingat kembali ( 1 Muharram 1432 )

Bismillahirrahmaanirrahiim…

ada rasa bahagia ketika hari ini  membuka blog….

tercantum di kalender hijriyah’s blog

26 Nov 11
01
Muharram
1433 AH

Hmm…
Sudah masuk tahun baru islam ni. J
masih lekat rasanya dalam ingatan,  tentang kegiatan demi kegiatan yang aku dan rekan-rekan lakukan dalam rangka menyambut tahun baru islam setahun yang lalu.

penyambutan 1 muharram 1432 H dengan berbagai kegiatan lomba yang diperuntukkan untuk anak-anak. dengan cabang lomba, diantaranya Murrotal Qur’an, Hafalan Surah Pendek, Adzan, hafalan bulan hijriyah dan Hafalan Do’a untuk anak-anak TK.

Untuk memeriahkan acara juga diadakan pawai muharram keliling dusun dengan berjalan kaki dan membawa obor.


Alhamdulillah warga berantusias untuk ikut. Para Remaja, Anak-anak dan Orang tua turut ambil bagian. Senang rasanya melihat semangat mereka berkeliling dusun dengan bersholawatan untuk pemimpin sepanjang masa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam

Hampir kewalahan juga dengan peserta yang cukup banyak. Namun atas kerjasama para Remaja Masjid dan para orang tua, akhirnya acara berjalan dengan baik. Walau dilanda hujan, namun semangat tak kunjung reda. Ini lebih baik rasanya daripada merayakan tahun baru masehi dengan keeling kota dengan kendaraan yang memekakkan telinga dengan suara terompet yang tak jelas nadanya.

Pagi hari sebelum acara lomba dimulai, kami kembali mengajak para warga untuk membawakan para peserta lomba  untuk berpawai keliling dusun dengan jarak yang lebih dekat. 


pawai selesai, kemudian dilanjutkan dengan pengarahan  para peserta lomba untuk mengambil tempat sesuai yang telah disiapkan oleh panitia. Dan penjelasan mengenai ketentuan-kententuan didalam perlombaan.




peserta silih berganti menunjukkan kebolehannya,


selesai acara lomba dilanjutkan dengan lunc bersama warga..elleeeeh..^_^…

alhamdulillah ya…sesuatu…^_^

jadi berkesan banget…
he he he

acara siang ini berjalan dengan baik…
Alhamdulillah….

eeiittt masih belum selesai…
kan kita belum tau siapa” aja yang jadi juara”nya….^_^

Yapz, kita lanjut setelah adzan maghrib..:)

setelah sholat maghrib berjama’ah bersama warga dan para peserta, kita dengarkan dulu sejenak pencerahan dari al-ustadz mengenai 1 muharram kemudian dilanjutkan dengan sholat isya berjama’ah.

nah..ini dia yang ditunggu-tunggu….
pengumuman pemenang peserta lomba….

siapa-siapa aja yang menang???
ini dia…


dan masih banyak lagi..


yang kalah tidak perlu bersedih hati…
masih ada waktu yang panjang dan masing" mendapatkan hadiah hiburan.. …

terus belajar dan tetap semangat dalam berbuat kebaikan…

sekiiaan…^_^








Minggu, 11 September 2011

Dakwah yuuukkk!!!!!!!!!

Da'wah yuuuukk..!!!
Apa yang anda fikirkan ketika seseorang mengajak anda untuk berdakwah???
mungkin anda akan terfikir tentang seseorang yang berada diantara puluhan bahkan ratusan orang yang siap berbicara memaparkan  panjang lebar apa itu islam, mengajarkan bagaimana ketentuan didalam islam dan mengajak agar kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.pastinya anda akan merasa "Da'wah" adalah kata-kata yang berat, dan sulit bagi anda untuk melakukannya, hanya orang-orang yang ahli ilmu, syekh, dan ustadz lah yang bisa melakukannya. jika memang seperti itu,sangat sempitlah pemikiran kita.
Dakwah bukanlah sekedar ceramah, berkhutbah atau pengajian semata.

saya tertarik dengan perkataan A. Masykur Amin, yang mengatakan bahwa "Dakwah adalah suatu aktifitas yang mendorong manusia memeluk agama Islam melalui cara yang bijaksana..........".


Karena pada dasarnya islam adalah Rohmatalil 'alamiin, rahmat bagi seluruh alam, yang tidak ada pemaksaan di dalamnya. Namun bukan berarti Allah membiarkan hamba-Nya berjalan begitu saja, Allah Telah  memberikan petunjuk kepada hamba-Nya mana jalan yang baik, dan mana jalan yang buruk. semua jalan akan ada balasannya. jika jalan yang dipilih baik, maka baik pula balasannya. Jika jalan itu buruk, sudah pasti buruk pula ganjarannya. Allah memberikan kebebasan sepenuhnya untuk kita memilih mana jalan yang terbaik.

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yg sesat. Karena itu barangsiapa yg ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yg amat kuat yg tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqoroh : 256)


Dakwah adalah mengajak, bukan menyuruh atau memaksa..
Meskipun jalan Allah jelas adalah jalan yang paling benar menuju ke kebahagiaan dan Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasallam adalah pemimpin yang sangat mendambakan kebahagiaan semua orang. Namun, beliau tidak bisa ‘menyuruh’ dan memaksa orang untuk itu. “Innaka laa tahdii man ahbabta Waakinnallaha yahdii man yasyaa’ wahuwa a’lamu bilmuhtadiin.” (Q. 28: 56) “Sungguh engkau (Muhammad) tidak bisa memberi hidayah kepada orang yang engkau cintai (sekali pun), tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Ia kehendaki dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”

Ternyata, dakwah yang dilakukan sesuai dengan petunjuk Allah dan dicontohkan Rasulullah SAW, bukan saja paling baik, tapi juga terbukti berhasil. Di negeri kita, sebagai contoh, para da’i pendahulu dan Walisongo telah membuktikan keberhasilan yang luar biasa. Dari negeri yang penduduknya rata-rata tidak mengenal Allah dan Rasulullah SAW, menjadi negeri yang mayoritas memeluk agama Islam. Seandainya mereka dulu dalam berdakwah, tidak dengan semangat mengajak, tapi memaksa, tidak menggunakan cara hikmah, tapi semau mereka sendiri, tidak dengan nasehat dan ajaran yang baik, tapi menggurui dan mengancam, boleh jadi negeri ini tidak pernah mengenal falsafahnya. Falsafah Ketuhanan Yang Maha Esa (Tauhiid), kemanusiaan yang adil dan beradab (Insaaniyah), Persatuan Indonesia (Ukhuwwah), kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan (Syuuraa bainahum), dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ( ‘Adaalah).

dan satu hal yang terpenting...
dakwah yang baik adalah dakwah dengan uswatun hasanah..seperti yang dilakukan oleh Rasul sholallhu 'alaihi wassalam. berdakwah yang di iringi dengan contoh nyata dalam kehidupan sehari.

Lantas apa yang harus kita lakukan sekarang?????
Berikanlah contoh terbaik untuk orang'' disekitarmu, baik dalam segi akhlak, pengamalan ilmu,  berpakaian dan sopan santun.

ketika seseorang tertarik untuk menjadi sepertimu, maka itu akan  menjadi Da'wah buatmu.
bukankah dakwah itu harus dimulai dari diri sendiri?????

maka mulai lah untuk mengimami dirimu sendiri, dan tanpa dipinta, maka orang'' akan ikut untuk  menjadi makmum mu.

wallahu a'lam bisshowab...^^P

Selasa, 19 Juli 2011

Menantu untuk Ibu

Air mata itu tumpah tak tertahankan dan seketika membasahi mukena yang masih ia gunakan selesai sholatnya. Ketika ia harus dihadapkan dengan keadaan yang sulit ia terima. Sedih rasanya jika ia mengingat apa yang telah menimpa anak pertamanya. Setelah kepergian suaminya, ia harus bisa menerima kepergian anak pertamanya. Kini ia hanya tinggal berdua bersama anak keduanya yang bernama Salsa.

Sedari kecil Salsa telah menjadi seorang anak yang cerdas melebihi anak-anak seumurnya. Berkat didikan orangtuanya, umur lima tahun ia sudah bisa membaca Al-Qur’an. Gadis yang selalu berpenampilan seperti anak laki-laki. Dan tidak sedikit pun sisi wanita terlihat dari dirinya. Dialah Salsa, atau yang sering disapa dengan sebutan Chaca.


Semula ia tidak berbeda dengan tema-temannya. Berpenampilan layaknya perempuan. Namun, ketika ia duduk di bangku SMP, ia harus menerima kenyataan bahwa kakaknya meninggal akibat diperkosa dan dibunuh. Sebuah kabar yang sangat menyakitkan baginya. Ia hanya tinggal bertiga dengan kakak dan ibunya disebuah desa di Kecamatan Samara. Setelah kehilangan ayahnya ketika ia masih berumur 10 tahun, Kini ia harus kembali merelakan kakaknya pergi untuk selamanya.

Sejak saat itu ia merubah diri untuk tidak terlihat menarik dihadapan laki-laki. Ibunya yang mengetahui sang anak berubah akibat kepergian kakaknya mulanya hanya diam, ibunya beranggapan mungkin hanya untuk beberapa waktu, namun perkiraan ini salah. Salsa semakin terbiasa dengan sikap serta penampilannya yang seperti laki-laki. Bahkan kebanyakan temannya adalah laki-laki. Tidak sedikit pun ia takut atau lemah terhadap lelaki.

Ibunya mulai cemas dan menyuruhnya mengikuti organisasi keislaman. Atas usulan ibunya akhirnya ia mulai mengikuti kegiatan Remaja Masjid, organisasi Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, Mengajak kepada yang ma’ruf(kebenaran) dan mencegah kepada yang mungkar. Organisasi yang berusaha mengajak para remaja untuk berpenampilan dan berakhlak sesuai aturan Al-Qur’an dan AS-Sunnah.


Walau penampilannya seperti laki-laki dan urakan, ia adalah anak yang tidak pernah membantah perkataan orang tuanya. Sebisa mungkin ia selalu membahagiakan ibunya, karena memang tinggal ibunya lah keluarga satu-satunya yang tersisa. Ayahnya telah meninggal sejak ia berumur 10 tahun. Dan mulai saat itu ibunya yang harus memenuhi kehidupannya dengan kakaknya, dengan menjadi buruh cuci disekitar rumahnya. Dan kepergian kakaknya sedikit banyak telah merubah cara hidupnya.

Malam itu ia mulai mengikuti kegiatan keremajamasjidan, mulai dari perwiritan, pengajian, dan lain-lain.Awal ia bergabung, ia disambut dengan ramah. Bahkan orang-orang yang lebih dulu bergabung sangat senang kepadanya. Ia adalah pribadi yang ramah, dan mudah bergaul dengan siapapun.


Saat itu ia masih sering menggunakan pakaian seperti laki-laki, sampai ia bertemu dengan Madhan, sesorang ketua umum Remaja Masjid tempat ia baru bergabung. Diam-diam ia mengagumi sosok laki-laki sederhana yang bersahaja dan rapi dalam kesehariannya itu. Lak-laki yang juga sholeh.
Ada rasa damai dalam hatinya ketika mendengarkan laki-laki itu berbicara, sangat lembut tutur sapanya, dan tidak menggurui.

Bahasa yang lembut dan tutur kata yang sopan dari Madhan membuat Salsa tertarik untuk mengenalnya lebih jauh. Sedikit demi sedikit ia mulai mengetahui bahwa Madhan adalah anak perantauan yang datang dari desa yang cukup jauh untuk mencari ilmu.

Madhan sosok yang digemari hampir seluruh anggotanya, ketua yang arif dan sabar itu membuat banyak wanita bersimpatik kepadanya, namun hal itu tidak lantas membuatnya besar kepala dan sombong. Ia tetap rendah hati dan menundukkan kepalanya dihadapan wanita (menjaga pandangan).

Dia bukanlah lulusan Universitas Islam, dan bukan pula lulusan MA (Madrasah Aliyah) atau Pesantren. Ia hanya lulusan SMA di desanya. Namun keta’atannya terhadap islam membuatnya lebih dari Ulumnus Pesantren atau Sarjana Lulusan Pendidikan Islam sekalipun. Sebagai ketua ia benar-benar memberikan contoh terbaik. Dan bukan sekedar ucapan namun nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Ia selalu berkata kepada anggotanya, “Keta’atan bukanlah dinilai dari seberapa banyak ilmu yang kita miliki, tapi keta’atan dinilai dari seberapa banyak ilmu yang kita amalkan”.
Salsa sendiri merasa takjub dengan Madhan, “sosok pemuda yang rendah hati” fikirnya.

Banyak orang yang ditemuinya bahkan seorang mahasiswa universitas islam yang bahkan tidak mengamalkan imunya dalam kesehariannya.
Ia seperti menemukan jati diri yang baru. Perlahan ia mulai merubah penampilannya seperti wanita-wanita lain. Mengunakan pakaian layaknya perempuan dan mengulurkan jilbabnya hingga menutup aurat dan lekuk tubuhnya, namun terkadang ia masih suka menggunakan celana jika hanya dirumah. Ibunya tidak terlalu memaksa agar anaknya segera berubah menjadi wanita tulen. Dengan perubahan perlahan yang dialami Salsa, ibunya sudah merasa senang.

Waktu terus berjalan. Meninggalkan sejarah usang dan menyambut harapan-harapan baru. Kini Salsa telah berubah menjadi sosok muslimah yang cantik dengan kepribadian yang juga baik. siapa saja yang melihatnya akan merasa senang, dengan tutur kata yang sopan namun tetap tegas. Salsa yang sekarang bukanlah salsa yang dulu, Salsa yang sekarang jauh lebih dewasa dan lebih bijak.
****
Suatu ketika ibunya berbicara kepadanya.
“Nak ibu sudah tua, sebelum ibu pergi, ibu ingin kamu ada yang menjaga. Kapan kamu menikah?”
Sontak ia terkejut, karena memang ia belum berfikiran untuk menikah. Ia masih senang dengan kegiatan yang ia lakukan sekarang. Mengajar anak-anak mengaji disekitar rumahnya dan tetap dengan organisasi keremajamasjidannya. Ia belum berfikiran untuk berumah tangga.

Ibunya melanjutkan pembicaraannya.
“Nak, menikah adalah sunnah Rasulullah, dengan menikah berarti seseorang sudah menyempurnakan separuh agamanya.” Tegas ibunya.
Ia tidak tahu akan menjawab apa-apa, ia hanya bisa menunduk, ia masih merasa takut untuk menikah. Pernikahan bukanlah penyatuan antar dua insan untuk beberapa waktu, tapi untuk selamanya. Butuh persiapan yang matang untuk menempuhnya. Banyak orang yang ia temukan menikah, dan tidak lama akhirnya bercerai. Dia tidak ingin hal ini menimpanya. Dan ia merasa masih belum siap. Bahkan terkadang ia berfikir untuk tidak menikah. Namun tidak mungkin jika ia harus mengabaikan harapan ibunya.
Sebisa mungkin ia menjawab dan berusaha untuk tidak menyakiti hati ibunya.
“Bu, untuk saat ini Chaca belum siap, mungkin beberapa waktu lagi sampai Chaca menemukan orang yang bisa menguatkan dan meyakinkan Chacha untuk menikah. Insya Allah secepatnya buk, do’akan saja”.
(Mencoba menghibur hati ibunya)


Bumi terus berputar, kini Salsa harus menjadi tulang punggung keluarganya. Sudah seminggu ibunya sakit-sakitan. Dan akhirnya ia menggantikan pekerjaan ibunya. Pagi-pagi ia sempatkan membuat kue untuk diantar ke warung-warung yang ada disekitar rumahnya. Setelah pekerjan rumahnya selesai, ia lanjutkan untuk membantu keluarga-keluarga yang membutuhkan tenaganya, baik itu mencuci atau memasak. Tidak ada rasa malu dalam dirinya. Asal itu pekerjaan halal. Malam ia gunakan untuk mengajar anak-anak mengaji. Upah yang diterima cukup untuk menghidupi ia dan ibunya, serta untuk membawa ibunya berobat kerumah sakit, sisanya ia tabung.
Suatu ketika rekan-rekan Remaja Masjidnya datang kerumahnya untuk menjenguk ibunya yang sedang sakit. Ia senang teman-temannya datang. Seluruh temannya datang, terkecuali Madhan. Ternyata sang ketua umum sedang pulang kampung. Entah apa alasannya tidak ada yang tau. Tapi ia tetap bersyukur teman-temannya bersedia mengunjungi ibunya yang sedang sakit serta mendo’akan agar ibunya lekas sembuh.
Ditempat yang jauh disana, ternyata Madhan juga telah didesak keluarganya untuk segera menikah. Dan ternyata Madhan berasal dari keluarga yang berada. Ayahnya memilki usaha batik yang cukup maju di desanya, namun Madhan tidak ingin bergantung kepada orang tuanya. Ia lebih memilih untuk mengembara menjadi pribadi yang mandiri dan tidak mengandalkan orang tuanya. Akhirnya ia pergi ke kecamatan Samara, kebetulan juga ditempat itu masih ada sanak saudaranya. Namun minggu ini ayahnya menyuruhnya untuk pulang.
Ayahnya menjelaskan bahwa harus ada yang meneruskan usaha ayahnya. Dan satu-satunya orang yang tepat adalah anaknya sendiri, Madhan. Namun ayahnya ingin Madhan menikah terlebih dahulu agar ada yang mandampinginya mengelola usaha batik tersebut.
Setelah beberapa hari didesanya, Madhan kembali ke Kecamatan Samara tepatnya di desa Biru, tentunya setelah ia meyakinkan kedua orangtuanya untuk segera menikah dan membawa pulang istrinya.
Selesai sholat Ashar, Madhan menceritakan prihal yang dihadapinya antara ia dan kedua orang tuanya kepada salah seorang ustadz yang dekat dengannya. ustadz Yahya, begitu biasanya warga memanggilnya. Ustadz Yahya hanya tersenyum.
“Seperti apa yang kau inginkan???”. Tanya ustadz Yahya.
“Yang menutup aurat, sholeh dan baik akhlaknya ustadz”!!. Jawabnya singkat
“Apa kau sudah siap?? Tanya Ustadz itu kembali.
“insya Allah siap ustadz!”.
‘”Baiklah besok aku akan mempertemukanmu dengannya” tegas ustadz Yahya.
“Boleh saya tau siapa dia ustadz??”
Ustadz itu tersenyum.
“Dia seorang gadis yang tinggal tidak jauh dari sini, anaknya sholeh. Ia bekerja dirumahku. InsyaAllah kau tidak akan menyesal , aku kenal baik dengannya, besok datanglah kerumahku. Kau akan melihat siapa calonmu. Jika kau setuju kita akan lanjutkan. Dan aku akan berbicara kepada ibunya Semua terserah kepadamu”. Tegasnya.
“Baik ustadz insya Allah”.
“Kalau begitu saya pamit pulang, jangan lupa besok datang”.
“insyaAllah ustadz, “
Assalamualaikum”
Wa’alaykum salam”
Madhan terlihat senyum dan sedikit lega.
Keesokan harinya Madhan berkunjung kerumah Ustadz Yahya, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hatinya bergetar hebat, dalam hati ia berdo’a semoga Allah memberikan yang terbaik untuknya.
“Assalamualaikum….”
salamnya kepada penghuni rumah.
“Wa’alaikum salam warahmatullah”.
Jawab salah seorang penghuni rumah. Ternyata ustadz Yahya.
“Wah sudah datang, masuk..masuk!!”.
ustadz yahya mempersilahkan Madhan untuk masuk dan duduk. Lalu madhan memilih tempat duduk yang tidak jauh dari pintu.
“Bagaimana ustadz??”, Madhan memulai pembicaraan.
“kau sabarlah sebentar dia belum datang”jawab ustadz Yahya.
Madhan terlihat sangat gelisah, namun ia berusaha menenangkan diri.
Ustadz Yahya menangkap kegelisahannya.
“Kenpa dhan??” Tanya ustadz yahya.
“Tidak apa Ustadz, hanya sedikit gugup”.
“Sabar dan berdzikirlah, aku juga pernah merasakan hal yang sama denganmu” .
Seketika ruangan menjadi hening. Selang beberapa menit.
“Assalamualaikum..”,
salam seorang wanita dari luar.
“Wa’alaykum salam warahmatullah”.
serentak Madhan dan ustadz Yahya menjawab. Kemudian wanita itu langsung memasuki rumah dan langsung menuju dapur, tanpa melirik siapa tamu Ustadz Yahya.
Madhan yang memperhatikan merasa kenal betul dengan suara itu. Tapi mungkin itu hanya perasaannya saja.
Kemudian Ustadz Yahya, menyusul kedapur untuk menyuruh wanita itu membuatkan minum untuk tamunya. Setelah minuman selesai dibuat, wanita itupun membawakan dan menyerahkan kepada sang tamu.

“Madhan??, kak Madhan kan??”
Tanya perempuan itu seperti sudah kenal benar dengan Madhan.
“Salsa”???.
“Sedang apa kak???” Tanya Salsa,
“Ada perlu sedikit dengan Ustadz!! Jawab Madhan.
“Oh, kalau begitu Salsa pamit kebelakang ya, Silahkan diminum!!!!”
kemudian salsa kembali kebelakang. Ia tidak memikirkan yang macam-macam, ia hanya berfikir mungkin Madhan hanya ingin membicarakan program menjelang Ramadhan. Berhubung sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan.
Kini madhan faham siapa wanita yang dimaksud ustadz Yahya, Salsa memang wanita yang baik, dengan tutur sapa yang lembut serta aurat yang tertutup. Salsa memang sudah jauh berubah sejak beberapa tahun yang lalu. Kini Salsa bukanlah sosok wanita yang berpenampilan dan berkelakuan seperti laki-laki. Kini ia sudah berubah menjadi gadis yang manis, dan wanita yang sholeh.
“Kok diam?, diminum airnya!!”.
Perintah ustadz Yahya. Mengagetkan Madhan yang sedang melamun.
oh, iya ustadz, “
“Bagaimana dhan??”
Tanya ustadz Yahya yang menghampirinya.
“Jadi yang ustadz maksud Salsa??”
“Lho kamu sudah kenal tho?” Tanya ustadz Yahya heran.
“Jelas ustadz, dia kan salah satu dari anggota Remaja Masjid disini”. Jelas Madhan.
“Oh bagus lah kalau begitu, berarti kalian sudah saling mengenal. Jadi bagaimana menurutmu?”
“Saya masih bingung ustadz .”
“Hmmm… tidak apa, malam ini kau mintalah petunjuk kepada Allah. Mudah-mudahan kau kau bisa mengambil jalan terbaik.
“Baik Ustadz”.

Seperti saran ustadz Yahya, malam itu Madhan benar-benar khusyuk meminta kepada Allah agar menetapkan hatinya untuk memilih. Selesai sholat ia merasa mantab. Ia merasa tidak baik menolak anugrah yang satu ini, mendapatkan wanita yang sholeh adalah anugrah terbesar untuknya. Sedikit banyak ia telah faham bagaiman sikap dan kepribadian Salsa.
Keesokan harinya ia nyatakan kemantapan hatinya kepada ustadz Yahya. Ustadz Yahya merasa senang mendengarnya.

Selepas sholat isya, Madhan dan ustadz Yahya, berkunjung kerumah Salsa untuk menyampaikan hajatnya. Ternyata Salsa masih belum pulang dari mengajar. Lalu ustadz Yahya menyampaikan kepada ibu Salsa bahwa Madhan ingin melamar Salsa. Ibu salsa yang masih sedikit sakit itu merasa sangat senang, sudah lama ia menginginkan anaknya untuk menikah. Tapi ia tidak bisa memutuskan sendiri. Ini adalah hidup anaknya. Ia ingat bahwa waktu itu anaknya belum siap untuk menikah. Tapi entah kalau sekarang.

Tak terlalu lama menunggu, akhirnya Salsa pulang.
“Assalamualaykum”.
“Wa’alaykum salam”.
“Wah, ada tamu.. ustadz Yahya, kak Madhan”.
“Sini nak duduk” (perintah ibunya agar Salsa duduk didekat ibunya).

Ustadz Yahya kemudian menceritakan alasan mereka datang kerumah Salsa. Tidak lain untuk melamar Salsa. Ada perasaan haru dihatinya.Kemudian Salsa mencoba berbicara.
“Apakah sudah difikirkan matang-matang kak?, saya bukan siapa-siapa, apakah kakak mau menerima saya apa adanya?”
“Sedikit banyak saya kenal kamu Sa, insya Allah saya akan menerima kamu apa adanya.

Bersediakah kau menjadi ibu dari anak-anakku ??”.

Salsa tertunduk, hatinya merasakan kebahagiann yang luar biasa., ia yakin Madhan tidak akan mengecewakannya. Ia kenal betul siapa Madhan.

“Insya Allah saya siap”. Salsa menjawab dengan penuh ketenangan.
Ibunya bersyukur, dan serta merta dipeluknya anaknya. Kebahagiaan dan rasa syukur menyelimuti ruangan.

”Baiklah, besok selepas maghrib kami sekeluarga akan datang kemari, kalau begitu Madhan pamit ulang dulu buk”.
“Assalamualaikum.” Salam madhan penuh kebahagiaan.

Selepas kepulangan ustadz Yahya dan Madhan, Salsa menangis dalam keharuan. Berkali-kali diucapkannya syukur.

Ke’esokan harinya tibalah acara yang ditunggu-tunggu, madhan telah datang bersama keluarganya. Ustadz yahya juga datang bersama istri dan anaknya. Salsa juga mengundang beberapa rekannya. Rumah kecil itu telah dipadati banyak orang.

“Saya terima nikahnya dan kawinnya Salsabila binti Abdullah Dengan maskawinnya yang tersebut tunai”.
“Sah???”
“Sah !!!”

Semua hadirin mengucap tasbih dan syukur berkali-kali, terlihat Madhan dan Salsa meneteskan air mata. ibunya juga ikut menangis. Lepas lah sudah tanggung jawabnya terhadap Salsa. “Semoga kau bahagia nak”, ucap ibunya sambil memeluk anaknya.



Jumat, 01 Juli 2011

Motivasi diri untuk menjadi lebih baik...


Ada kalanya ketika seseorang di katakan baik oleh orang lain..
lantas seseorang itu  menjadi tinggi hati....
dan kemudian ia melakukan sesuatu hanya ingin cap sebagai orang yang baik tersebut  tetap melekat pada dirinya......
yang tanpa disadari dapat menimbulkan sifat ria dalam dirinya....
karna perbuatan baiknya tidak didasari keikhlasan karena Allah ..
melainkan karna sesama manusia......

Allah Swt berfirman :
“Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa.” Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS. Al Kahfi: 110 )

maka ketika ada yang mengatakan engkau baik...
janganlah berbangga hati..
anggaplah perkataan itu tidak benar...
berfikirlah bahwa perkataan itu masih belum layak untuk dirimu....
dan jadikan motivasi agar perkataan "baik" memang layak untuk dirimu.....

sama halnya ketika orang lain mengatakan engkau orang yang alim /abid...
jangan sampai perkataanmu menjadikan engkau rya dalam beribadah..
berfikirlah bahwa engkau jauh dari alim/abid..
anggaplah perkataan itu tidak benar...
berfikirlah bahwa perkataan itu masih belum layak untuk dirimu....
dan jadikan motivasi agar perkataan "alim/abid" memang layak untuk dirimu..
pernahkah seseorang mengatakan wajahmu manis/cantik/cakep????????

bagaimana respon jiwa menanggapi hal tersebut?????

kembalikanlah perkataan tersebut kepada Allah..
dengan mengucapkan lafadz hamdalah…
karna pada dasarnya kecantikan/ketampanan itu hanya sekedar titipan Allah.…
jangan sampai kata’’ itu membuatmu tinggi hati dan sombong…

berfikirlah lebih dalam….
sudahkah kau tata hatimu secantik parasmu???
jika belum..jadikan kata’’ cantik/tampan itu sebagai motivasi agar perkataan "cantik/tampan" memang layak untuk dirimu…….

alangkah lebih baiknya wajah cantik/tampan kau berikan kelak untuk orang yang berhak…
semisal istri/ suamimu….
hal tersebut tidak hanya akan membuat pasanganmu bahagia,,
namum pahala juga akan mengalir untukmu….
karna hal tersebut termasuk kedalam ibadah…

sedikit tulisan nech semoga bermanfat...^_^

Jumat, 10 Juni 2011

sepuncuk surat dari ibu dan ayah

Anakku,


Ketika aku semakin tua
aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untukku

Suatu ketika aku memecahkan piring..
atau menumpahkan sup di atas meja, karena penglihatanku berkurang
Aku harap kamu tidak memarahiku


Orang tua itu sensitif
selalu merasa bersalah saat kamu berteriak


Ketika pendengaranku semakin memburuk
dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan
Aku harap kamu tidak memanggilku "Tuli!"
Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya


Maaf,
Anakku


Aku semakin tua
Ketika lututku mulai lemah,
aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantu ku bangun
Seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan


Aku mohon, jangan bosan dengan ku

Ketika aku terus mengulangi apa yang ku katakan, seperti kaset rusak
Aku harap kamu terus mendengarkan aku


Tolong jangan mengejekku, atau bosan mendengarkanku


Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon?
Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan


Maafkan juga bauku
Tercium seperti orang yang sudah tua
Aku mohon jangan memaksaku untuk mandi..
Tubuhku lemah..


Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin

Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu
Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil?
Aku selalu mengejar-ngejar kamu..
Karena Kamu tidak ingin mandi

Aku harap kamu bisa bersabar dengan ku, ketika aku selalu rewel


Ini semua bagian dari menjadi tua,
kamu akan mengerti ketika kamu tua


Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara
Bahkan untuk beberapa menit
Aku selalu sendiri sepanjang waktu
dan tidak memiliki seseorang pun untuk di ajak bicara

Aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaan
Bahkan jika kamu tidak tertarik pada cerita ku,
Aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu


Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil?
Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainanmu


Ketika Saatnya tiba..
dan aku hanya bisa terbaring sakit dan sakit
Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku


Maaf

kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan

Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku
selama beberapa saat terakhir dalam hidupku

Aku mungkin, tidak akan bertahan lebih lama

Ketika waktu kematian ku datang
Aku harap kamu memegang tanganku
dan memberikanku kekuaran untuk menghadapi kematian

Janganlah sedih pada saat itu anakku
Kematian bukan hal yang menyakitkan
Dan kamu belum tahu rasa kematian seperti apa


Jika setelah itu kamu membuka lemari
Dan menemui bekas baju-bajuku..
Simpanlah..
Karna aku ingin kamu terus mengingatku..

Dan jangan khawatir..
Ketika aku bertemu dengan Sang Pencipta..

aku akan berbisik padaNya
untuk selalu memberikan BERKAH padamu


Karna kamu mencintai,
Ibu dan Ayahmu...


Terima kasih atas segala perhatianmu,nak
Kami Mencintai mu dengan kasih yang berlimpah,

Selasa, 31 Mei 2011

surat buat Allah....

ya Robb....
terimakasih telah kau izinkan daku tinggal di bumi Mu....
kau t4kan diriku dengan keluarga yg penuh cinta dan kasih sayang....

keluarga yg tak kenal lelah dan putus asa...
ayah ibu yg selalu berusaha menjaga anak''nya....
memberikan yg terbaik.....
mengusahakan makan untuk anaknya walau terkadang perut mereka kosong tanpa makanan,,,,
yakin bahwasannya diri ni tak kan mampu membalas jasa mereka...
belum aku terlahir di dunia...
ibu sudah harus membagi separuh makanannya denganku...
membawaku kemana''....
tidak pernah ia mengeluh....

demi aku terlahir kedunia...
ia relakan nyawanya menjadi taruhannya....

namun terkadang diri ini masih sering menyakiti hatinya....
terkadang ia menangis megadu kepadaMu...
namun sang anak ini juga tidak mengerti.....

kini daku menjadi gadis remaja...
namun belum ada sesuatu yg bisa kuberikan untuknya.....

disisa akhir hayatku...
izinkan lah aku membahagiakannya,....
tidak ingin diri ini selamanya menjadi beban keluarga...
maka izinkanlah aku membuatnya bahagia semampuku....
setulus hatiku....
untuknya yg tak pernah lelah...
tak pernah mengeluh....

oh..ayah dan bunda..ada dan tiada dirimu kan selalu ada di dalam hatiku,,,,

Rabu, 23 Maret 2011

teks protokol forum resmi


Bismillahirrahmanirahim..
Assalamualaikum wr.wb..
Alhamdulillah..Alhamdulillahilladzi Hadana Lihadza.. Wama Kunna Linahtadiya Laula An Hadanallah… Asyhadu alla ila ha illallah...wahdahu la syarikalah..Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuluh..
Alladzi la nabiya ba’da...

bersyukur kita kepada ALLAH rabb semesta alam,tumpuan berpasrah segala makhluk,tempat kembali insan yang lemah....karena atas nikmat dan karuniaNya lah  kita dapat melangkahkan kaki kita di bumi Allah dan dapat berkumpul di t4 yg berbahagia ini dalam acara Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw 1432 h

sholawat bertangkaikan salam semoga di sampaikan Allah kepada Nabiyullah Rasulullah Muhammad Saw yg telah membawa kita kejalan yg penuh rahmat ..semoga dengan bersholawat kepadanya..serta mengamalkan ajarannya..maka kita termasuk umat yg mendapatkan syafaatnya da yaumil akhir kelak..Amin..ya Rabbal ’alamin..

yang kami hormati...

Ø      Al Ustadz yg di rahmati Allah SWT.
Ø      Pemerintahan Desa Dalu X-A Kec.Tg Morawa Beserta Jajaran Pemerinthannya
Ø      Badan Koordinasi Remaja Masjid BKRM kabupaten deli serdang beserta jajaran       pimpinannya
Ø      Badan Koordinasi Ramaja Masjid BKRM Desa Dalu X-A beserta jajaran pimpinannya
Ø      Ayahanda..ibunda...rekan’’ seperjuangan Remaja Masjid Sekecamatan Tanjung Morawa...

Kita mulai kegiatan pada mlm ini dengan bersama mngucapkan lafadz basmallah..

Bismillahirrahmanirrahim....

v     Gema Wahyu Ilahi...kepada saudara(                   ) di persilahkan....!!!
v     Kata Sambutan oleh ketua Panitia Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw
          1432 h,kepada saudara(                    ) di persilahkan!!!!
v     kata sambutan oleh Pemerintahan Desa Dalu X-A,kepada bapak(                 )di perkenankan!
v     hiburan...kepada grup(             )di persilahkan...
v     Pelantikan Kelompok Remaja Masjid Jami’ Masa Amaliyah 2011-2015 Oleh Badan Koordinasi Remaja Masjid(Bkrm) Deli Serdang,kepada Badan Koordinasi Remaja Masjid Bkrm Deli Serdang Di Persilahkan...
v     ceramah agama serta pandangan umum yg sekaligus akan di tutup dengan doa.kepada al ustadz(             )di perkenankan....


Demikian rangkainan acara yg telah sama’’ kita laksanakan...
Semoga apa yang laksanakan pada mlm hari ini mendapat ridho dari Allah...
Demikian dari kami...
Wabillahi taufik wal hidaya...wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..........

Jumat, 11 Maret 2011

senyum dalam duka

terkadang mua@ gelap...........
cahaya yang hilang ntah akn kmbli atw pergi tanpa jejak.......
awan senja yang hilang,dan takkan pernah kembali.....................


hati yang terhiris,
bulir air mata yang lelah jatuh kebumi
tak mampu untuk mengisyaratkan betapa pedih@ qalbu.........


hya senyum yang tertinggal,
mengawali hari'' yang akan datang dan meninggalkan sejarah usang
yang hanya akan terpatri bersama waktu.......
dan menjadi serpihan kenangan.................