animasi bergerak gif

Senin, 14 April 2014

14/ 04 2014




Selesai membaca buku hasil meminjam dari temen, banyak memberikan pelajaran baru kepada saya tentang arti sebuah penantian. Bahwa penantian bisa menjadi hal yang menyenangkan. Namun bisa menjadi hal yang paling menderita. tergantung  bagaimana kita menanggapinya.

Adapun fenomena yang sering terjadi pada penantian menurut abu fatih adalah  :
1.       Banyak orang yang menunda pernikahan dengan alasan ingin belajar terlebih dahulu. Hal ini memang tidak mengapa, tapi kalau memang mampu membagi waktu antara belajar dan berumah tangga kenapa tidak? Menikahlah !
2.       Berkarier dulu
Tidak sedikit yang menunda pernikahannya dengan alasan ingin meraih cita-cita terlebih dahulu, mejadi PNS, Anggota DPR atau sebagainya. Hal ini juga tidak mengapa,, tapi kalau mampu berkarier sekaligus berumah tangga maka lebih utama menikahlah, agar rezeki yang didapat lebih barokah.
3.       Tidak bercermin diri
Sebagian besar menunda pernikahanya  dengan alasan belum ada yang cocok, padahal dalam islam yang utama adalah agamanya (terutama aqidah dan akhlaknya). Terkadang seseorang menginginkan yang sempurna tetapi dirinya tidak pernah menyempurnakan diri. (berusaha lebih baik).
4.       Jodoh tak kunjung datang.
Sebagian orang menunda pernikahan dengan alasan belum ketemu jodoh, padahal alangkah baiknya jika tidak hanya menunggu. Menjemput jodoh umumnya dilakukan oleh laki-laki. Padahal tidak salah jika dilakukan oleh perempuan dengan bertanya kepada orangtua, saudara, atau sbahabat. Bahkan seorang perempuan boleh menawarkan dirinya kepada seorang pemuda, yang penting niat dan caranya benar.

Masih banyak, hal” lain yang biasanya menyebabkan seseorang menunda pernikahannya, menunggu seseorang lulus kuliah  (janjinpalsu) trauma masa lalu, belum cukup umur belum berpenghasilan tetap, berbeda dan sebagainya.

Pernikahan memang bukan fardhu ain, seperti halnya sholat fardhu, tidak ada dosa atas seseorang yang belum menikah selama dia memang tidak menentang sunnah Rasulullah ini, jadi sekarang ataupun nanti kita menikah, bukanlah permasalahan utama, yang terpenting adalah bagaimana mengisi masa-masa penantian dengan hal-hal positif ataupun aktifitas yang berhubungan dengan program bimbingan pranikah (Abu fatih  2013:  4)

Cinta Adalah fitrah setiap insan, sebagaimana telah Allah firmankan dalam kitab suci Nya.
“dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah lah tempat kembali yang baik” (QS. Al Imran : 14)

Cinta yang sehat bisa membuat orang bersemangat, sedangkan cinta yang buta bisa membuat orang menderita dan cinta yang tuli bembuat orang tidak terkendali. Bersyukurlah sahabat yang dikaruniai rasa cinta dan mampu menyikapinya dengan sikap terbaik sesuai Al-Qur’an dan sunah.

Cinta tidak dilarang oleh islam, tapi cinta diarahkan agar tetap berada pada jalur yang bisa menjaga kehormatan diri dan orang lain yang anda cintai.

Ketika hubungan anda dengan seseorang terlarang dalam agama, maka syaitan akan berusaha sekuat tenaga untuk membutakan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut dalam badai asmara haram.

Akan tetapi, setelah hubungaan antara anda berdua telah halal, maka syaithan akan menyibakkan tabir dan berbalik arah. Syaithan berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dijiwa, saat itulah anda menemukan seperti apa pasangan anda sebenarnya.


Semoga kita adalah bagian dari orang-orang yang mampu menyikapi penantian dengan bijak sesuai dengan Al-qur’an dan sunnah. Dan dimasa penantian ini, mari kita jadikan masa yang bisa mengoptimalkan potensi diri kita, kelak kesibukan ketika telah menjadi istri atau suami menghampiri kita, waktu untuk menuntut ilmu, menghafal Al Qur’an dan hadist akan lebih terbatas.

Maka kenapa tidak kita optimalkan mulai dari saat ini, agar ketika saatnya telah tiba Allah mempertemukan dengan pasangan hati kita untuk mengharungi samudera kehidupan , kita telah siap dengan persiapan yang adaa. ^_^

Sabtu, 12 April 2014

06/04/14




Siaaaang, lapeeerrrr....

Dikampus lagi Nunggu dosen lama amat. Katanya jam setengah 12. La ini dah hampir jam 12. inget masuk gak tu dosen. minggu kemaren kita semua pada kabur karena bapak tu gak masuk”, akhirnya selesai adzan kita keluar semuanya, trus kita kumpul dirumah salah satu rekan, bakar”...

Manthaaab.....

Eh ya lupa, akhirnya tiba juga resepsi nikahan Erpin ma Nike...

Aseeek. Menyaksikan mereka berdua, mulai akad sampai resepsinya tadi malam...
Cantikkkkkk...butipul....

Nah nampak dah tu, wajah rekan” yang lame tak besua, pada bawa gandengan masing”...

seingat zanya sih mereka belum pernah nyebar undangan, atau jangan” zanya yang pernah amnesia. jatuh gitu gara” dikejar-kejar ma mario maurer, atau sapa getoh.
 tapi kayaknya sih gak ...

nah berarti mereka belum pada nikah, kalo gitu yang digandeng adalah..jreng...jreng..jreng...neneknya...eh pacarnya..

Mengenai pacaran za gak komentar banyak dech, za juga pernah kok pacaran

Tapi makin kemari meresa nyesal juga kok sampe pernah pacaran. Yaudah lah, gak akan benar kalau kita gak pernah salah. Buat apa disesali, yang penting jangan diulangi. 

Untuk yang merasa umur dah cukup, dah gak masanya lagi cari pacar, apalgi gonta ganti pacar. 
Yang perlu itu cari pendamping. Kalau belum cukup umur, dahlah sukseskan dulu diri kita, hargai diri kita setinggi tinggi nya, supaya orang lain menghargai kita. Kalau kita aja gak menghargai diri kita, lha gimana orang lain mau menghargai cak...

Terlebih kita punya orang tua yang harus kita jaga harkat dan martabatnya.

Kalau kalian bangga pacar kalian datang bawa sekuntum bunga plus coklat dengan kartu yang penuh dengan pujian, maka aku akan lebih bangga jika ada seorang pria yang datang membawa seperangkat alat sholat beserta maharnya dibayar tunai...

05/04/2014




Capeeek weee.....

Hari ni serba pernikahan yang dihadapi, tadi pulang  ngajar liat di tipi, ustadz Riza ma istrinya, romantisss gilaaaa....

Tambah oki setiana dewi ma suami nya sama ajaa...

Malam ni nemeni sodara acara akad nikahnya, aji gileeee.....

Kayaknya disuruh nih secara tidak langsung....

Selesai nemeni sodara akad, kita mampir dirumah kawan kebetulah rame juga tadi..
gak lama kita duduk, nyampe bang topik, tau gak yang dibahas apaan?
Beliau minta cariin jodoh. Ya Allah,,,,,

 sebenarnya bukan kali ini aja sih, udah dari kemaren” juga dianya minta, tapi karena dianya gak serius, gak kita tanggapi. Tapi kayaknya sekarang dia beneran serius loh...
Kita liat ntar aja ya...

Biarlah yang mau nikah duluan, kita mah ntar aja ya....
Kalau ada yang ngelamar... he he he
Sama aja yaa... ^_^

Snin 17/03/14 22:52




Masih didepan ni leptop, sepertinya akhir-akhirnya  lebih suka didepan ni leptop ketimbang didepan tipi. Padahal kalau dipikir-pikir isinya masih begini-begini aja.
***
Cukup satu hari ini aja novel karya Nurlaila Zahra selesai  kebaca, padahal itu udah keempat kalinya loh dibaca ulang, tapi tetep aja menarik. Malah buku” yang lain belum habis kebaca, lha piye to?
Bagi-kawan” yang belum baca coba deh dibaca, insya Allah ada pelajaran yang bisa diambil...
(judulnya apa ya bro??)

Oh iya, judulnya “Ketika Cinta Harus Bersabar”. Lagi-lagi cinta, acemlah....
Diceritakan dalam tu novel seorang gadis bernama dinda menikah dengan seorang lelaki bernama yusuf, keduanya menikah  berdasarkan keinginan orangtua masing”. Disinyalir bahwa yang mau menikah adalah orangtuanya...loo???

Enggak ding,....

Adapun kenapa si dinda mau, karena dia memang sudah jatuh hati pada si yusuf, sedangkan si yusuf setuju karena takut jika menolak keinginan orangtuanya, maka orangtuanya akan jatuh sakit kembali...
dan si yusuf pun menceritakan kepada dinda bahwa dia menikah bukan karena cinta, tapi hanya sekedar sandiwara, karena dia juga sudah menyimpan nama lain dihatinya...
(Beehhh.....sakiiitt...sakiiittt....)

Setalah menikah, keduanya berhubungan bisa dikatakan tidak harmonis, tidak ada hal yang romantis, sebagaimana orang yang baru menikah. Namun sebagai wanita yang mengharapkan ridho Allah, si Dinda tetap mengabdikan dirinya untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri..
(waww, amazing...)


Beberapa bulan berselang, Dinda semakin merasa hidupnya tidak sempurna, karena  ia menjalani rumah tangganya dengan seseorang yang berwujud, tapi tidak memiliki fungsi. Tidak ada tempatnya untuk berbagi cerita kesedihannya, kecuali Allah dan buku diarinya yang menjadi tempatnya menuangkan isi hatinya.
Sampai suatu ketika akhirnya ia memasrahkan diri untuk merelakan yusuf untuk menikah lagi dengan wanita yang dicintainya.

Diketahui bahwa alifa, seorang yang pernah mengisi ruang hati yusuf,  yang juga suda menikah ditinggal mati oleh suaminya yang kecelakaan setelah seminggu pernikahannya, sehingga membuat alifa terguncang hebat, dan tidak mampu untuk menahan dukanya sampai akhirnya sakit. Alifa akan tertolong jika ada seorang laki-laki yang mau menikahinya. Dan untuk itulah dinda meminta yusuf, Agar mau menikahi alifa.
(hanya fiktif belaka)

Suatu malam yusuf tidak pulang kerumahnya dan membuat dinda resah tanpa arah,(kok kayak lagu gituya??). Paginya pihak kepolisian mengabarkan bahwa yusuf, mengalami kecelakaan. Akhirnya dibawa dah tu yusuf kerumah sakit, yang sama dengan rumah sakit tempat alifa dirawat, karena tempt kejadiannya gak jauh dari situ. Diduga yusuf ingin menjenguk alifa...

Dengan sepenuh hati dindapun menjaga yusuf, sampai akhirnya yusuf sadar. Melihat yusuf sadar, dinda berinisiatif untu memanggil dokter, sebelum akhirnya ia pingsan. Setelah ia sadar, didapatinya yusuf ada dihadapannya, mencium keningnya dengan senyum yang mesra. Dinda merasa bingung, seolah” yang didepannya bukanlah yusuf yang selama ini ia kenal. Dengan heran iapun bertanya tentang prilaku yusuf yang barusan dilakukan kepadanya. Yusuf pun menjawab bahwa ia berterimakasih karena sudah menjada dirinya selama ia sakit, dan memohon maaf atas sikapnya selama ini. 

*Ternyata, dinda pingsan selama tiga hari, dikarenakan lelah mejaga yusuf dan juga karena ternyata ia juga sedang hamil. Dan disela dinda pigsan, yusuf telah membaca curahan hatinya yang tertulis dibuku diary. Akhirnya yusuf pun tersadar bahwa sebenarnya ia mencintai dinda. Ia baru sadar bahwa ternyata dinda adalah anugrah terindah yang Allah berikan untuknya. 

Dan mengenai alifa, ternyata teman yusuflah yang menikahinya, sehingga akhirnya yusuf tidak pelu membagi cintanya dengan alifa, keduanya pun memulai hidup sebagaimana pasangan suami istri semestinya...
Aseeekk.... yang lebih lengkap jauh lebih menarik, jadi silahkan kawan” baca...!!!

Kesabaran berbuah manis, dan semoga kita juga orang yang sabar dalam menanti jodoh kita, dan sabar untuk selalu berbuat baik, aamiin..
wan an....  (^_^)

17 Maret 2014




Sekarang dah hampir jam satu pagi, tepatnya Senin 17 Maret 2014, 0:55 wib..
tiba” teringat kembali isi buku yang pernah kebaca, tahun berapa gitu..,
penulisnya bilang - “banyak wanita-wanita yang baik agamanya yang sudah siap untuk menikah. tapi tidak banyak lelaki yang siap untuk meminang para wanita” tersebut, entah apalagi yang mereka tunggu”, kurang lebih seperti itu bunyi nya...

lalu tiba-tiba keinget omongan sohib seminggu yang lalu ketika barengan diacara EM TE QI EN Kecamatan. Waktu itu kita juga bahas mengenai pernikahan.
Tu sohib bilang, “ iya za, tapi apa ada perempuan sekarang yang mau nikah Cuma pake among-among?”..
Dalam hati mikir, iyaa jugaa yaa....
Tapi kalau seandainya sudah manthaab, yakinkan dong sama kedua orang tua, calon istri atau calon mertua, bahwa “Pernikahan yang baik kan bukan hanya  sekedar pernikahan dengan pesta yang megah, Tapi bagaimana kesiapan kita untuk menjalaninya, sudah cukup ilmu atau belum”...

Masih berbicara mengenai pernikahan. sepulang liqo’an kita sempat kumpul dirumah salah satu rekan mengulang kembali materi yang disampaikan murabbi, bahwa banyak anak” remaja yang menikah muda tetapi pernikahannya gagal diakibatkan kurangnya pengetahuan mengenai pernikahan, dan masing” hanya memikirkan hak”nya saja..
contoh : laki” hanya memikirkan bahwa jika ia menikah akan ada yang mengurusi kehidupannya kelak, mulai dari bangun tidur, sampai mau tidur lagi (tidur mulu yaa..). Tapi ia tidak memikirkan bahwa ia harus mencari nafkah untuk membiayai hidup kelurganya, menjadi pemimpin yang bijaksana, dan bersabar menerima kekuranga istrinya nanti..
Begitu juga dengan wanitanya, hanya memikirkan akan ada yang membiayai tanggungan hidupnya kelak, tanpa memikirkan bahwa ia akan mengurusi suami dan anaknya, mulai dari menyiapkan makanan, menyuci, menggosok, dan bersabar menerima kekurangan suaminya...
Hal-hal inilah yang biasanya menjadi penyebab pecahnya rumah tangga yang baru dibina.
Bak kata unic  : pelajari ilmu rumah tangga, agar kita lebih bersedia (siap) menuju hari yang bahagia....
Ehe, mong ngomong, bener gak tu lagunya unic....????