Masih
didepan ni leptop, sepertinya akhir-akhirnya lebih suka didepan ni leptop ketimbang didepan
tipi. Padahal kalau dipikir-pikir isinya masih begini-begini aja.
***
Cukup
satu hari ini aja novel karya Nurlaila Zahra selesai kebaca, padahal itu udah keempat kalinya loh
dibaca ulang, tapi tetep aja menarik. Malah buku” yang lain belum habis kebaca,
lha piye to?
Bagi-kawan”
yang belum baca coba deh dibaca, insya Allah ada pelajaran yang bisa diambil...
(judulnya
apa ya bro??)
Oh
iya, judulnya “Ketika Cinta Harus Bersabar”. Lagi-lagi cinta, acemlah....
Diceritakan
dalam tu novel seorang gadis bernama dinda menikah dengan seorang lelaki
bernama yusuf, keduanya menikah
berdasarkan keinginan orangtua masing”. Disinyalir bahwa yang mau
menikah adalah orangtuanya...loo???
Enggak
ding,....
Adapun
kenapa si dinda mau, karena dia memang sudah jatuh hati pada si yusuf,
sedangkan si yusuf setuju karena takut jika menolak keinginan orangtuanya, maka
orangtuanya akan jatuh sakit kembali...
dan si yusuf pun menceritakan kepada dinda bahwa dia menikah bukan karena cinta, tapi hanya sekedar sandiwara, karena dia juga sudah menyimpan nama lain dihatinya...
dan si yusuf pun menceritakan kepada dinda bahwa dia menikah bukan karena cinta, tapi hanya sekedar sandiwara, karena dia juga sudah menyimpan nama lain dihatinya...
(Beehhh.....sakiiitt...sakiiittt....)
Setalah
menikah, keduanya berhubungan bisa dikatakan tidak harmonis, tidak ada hal yang
romantis, sebagaimana orang yang baru menikah. Namun sebagai wanita yang
mengharapkan ridho Allah, si Dinda tetap mengabdikan dirinya untuk memenuhi
kewajibannya sebagai seorang istri..
(waww,
amazing...)
Beberapa
bulan berselang, Dinda semakin merasa hidupnya tidak sempurna, karena ia menjalani rumah tangganya dengan seseorang
yang berwujud, tapi tidak memiliki fungsi. Tidak ada tempatnya untuk berbagi cerita
kesedihannya, kecuali Allah dan buku diarinya yang menjadi tempatnya menuangkan
isi hatinya.
Sampai
suatu ketika akhirnya ia memasrahkan diri untuk merelakan yusuf untuk menikah
lagi dengan wanita yang dicintainya.
Diketahui
bahwa alifa, seorang yang pernah mengisi ruang hati yusuf, yang juga suda menikah ditinggal mati oleh
suaminya yang kecelakaan setelah seminggu pernikahannya, sehingga membuat alifa
terguncang hebat, dan tidak mampu untuk menahan dukanya sampai akhirnya sakit.
Alifa akan tertolong jika ada seorang laki-laki yang mau menikahinya. Dan untuk
itulah dinda meminta yusuf, Agar mau menikahi alifa.
(hanya
fiktif belaka)
Suatu
malam yusuf tidak pulang kerumahnya dan membuat dinda resah tanpa arah,(kok
kayak lagu gituya??). Paginya pihak kepolisian mengabarkan bahwa yusuf,
mengalami kecelakaan. Akhirnya dibawa dah tu yusuf kerumah sakit, yang sama
dengan rumah sakit tempat alifa dirawat, karena tempt kejadiannya gak jauh dari
situ. Diduga yusuf ingin menjenguk alifa...
Dengan
sepenuh hati dindapun menjaga yusuf, sampai akhirnya yusuf sadar. Melihat yusuf
sadar, dinda berinisiatif untu memanggil dokter, sebelum akhirnya ia pingsan.
Setelah ia sadar, didapatinya yusuf ada dihadapannya, mencium keningnya dengan
senyum yang mesra. Dinda merasa bingung, seolah” yang didepannya bukanlah yusuf
yang selama ini ia kenal. Dengan heran iapun bertanya tentang prilaku yusuf
yang barusan dilakukan kepadanya. Yusuf pun menjawab bahwa ia berterimakasih karena
sudah menjada dirinya selama ia sakit, dan memohon maaf atas sikapnya selama
ini.
*Ternyata,
dinda pingsan selama tiga hari, dikarenakan lelah mejaga yusuf dan juga karena
ternyata ia juga sedang hamil. Dan disela dinda pigsan, yusuf telah membaca
curahan hatinya yang tertulis dibuku diary. Akhirnya yusuf pun tersadar bahwa
sebenarnya ia mencintai dinda. Ia baru sadar bahwa ternyata dinda adalah
anugrah terindah yang Allah berikan untuknya.
Dan
mengenai alifa, ternyata teman yusuflah yang menikahinya, sehingga akhirnya
yusuf tidak pelu membagi cintanya dengan alifa, keduanya pun memulai hidup
sebagaimana pasangan suami istri semestinya...
Aseeekk....
yang lebih lengkap jauh lebih menarik, jadi silahkan kawan” baca...!!!
Kesabaran
berbuah manis, dan semoga kita juga orang yang sabar dalam menanti jodoh kita,
dan sabar untuk selalu berbuat baik, aamiin..
wan an.... (^_^)
wan an.... (^_^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar